Judul: Laskar pelangi
Cover:
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Pertama terbit: 2005
Jumlah Halaman: 529
Pesan: Dari cerita tentang Laskar Pelangi, saya termotivasi bahwa
untuk dapat meraih cita – cita dan pendidikan yang setinggi – tingginya dengan
kondisi keuangan yang kekurangan dan juga rendah. Maka kita harus selalu
semangat berjuang, berusaha dengan Kerala, berdoa dan tidak pernah putus asa untuk meraih cita
– cita dan pendidikan yang diinginkan walaupun dengan kondisi keuangan yang
serba kekurangan. Ternyata dalam hal ini, bukanlah uang yang menjadi faktor
keberhasilan dalam meraih cita – cita dan pendidikan setinggi mungkin karena
semangat dari motivasi dan cita – cita yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan
itulah yang akan menjadi faktor penentu keberhasila seseorang.
Resensi: Laskar Pelangi adalah novel pertama
karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005.
Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang
bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang
penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
1) Ikal
2) Lintang; Lintang Samudra
Basara bin Syahbani Maulana Basara
3) Sahara; N.A. Sahara Aulia
Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
4) Mahar; Mahar Ahlan bin
Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5) A Kiong;Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6) Syahdan; Syahdan Noor Aziz
bin Syahari Noor Aziz
7) Kucai; Mukharam Kucai
Khairani
8) Borek alias Samson
9) Trapani; Trapani Ihsan
Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10) Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana
Ramadhan
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari
kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi.
Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak
perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan
membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat
melakukan sesuatu yang lebih baik.
Laskar Pelangi adalah karya pertama dari Andrea Hirata. Buku
ini segera menjadi Best Seller yang kini kita ketahui sebagai buku sastra
Indonesia terlaris sepanjang sejarah.
bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian
ayah Lintang yang memaksa
Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini!
Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini!
kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang
masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali
menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap
ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.